Hikmah

Senin, 12 Juli 2010

Penyelesaian masalah. Bagaimana caranya ya…??

Penyelesaian atau pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks diantara semua fungsi kecerdasan, pemecahan masalah telah didefinisikan sebagai proses kognitif tingkat tinggi yang memerlukan modulasi dan kontrol lebih dari keterampilan-keterampilan rutin atau dasar. Proses ini terjadi jika suatu organisme atau sistem kecerdasan buatan tidak mengetahui bagaimana untuk bergerak dari suatu kondisi awal menuju kondisi yang dituju.

Keterampilan Penyelesaian Masalah
Yang diperlukan:
 Pengetahuan (knowledge)
 Pengalaman (Experience) untuk menggunakan pengetahuan secara bijak
 Ketrampilan Belajar memperoleh pengetahuan yang baru
 Motivasi untuk mengikuti dan mengatasi masalah yang sukar
 Komunikasi dan kepemimpinan untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam tim

Penyelesaian Masalah melalui Masalah
Tulisan ini saya ambil dari ‘ulasan’ Pak Herianto (12/1) yang menjelaskan tentang penyelesaian masalah.
Kali ini masalah yang hendak dibahas adalah masalah yang berkaitan dengan masalah. Masalahnya adalah masalah. Solusi yang ditawarkan juga masalah. Penyelesaian masalah melalui masalah. Kok bisa? Mungkin Membingungkan…
---
Ulasannya begini Sahabat:
Pertama saya teringat dengan kaidah “menggaruk”. Sekali lagi: MENGGARUK. Ya… anda tidak salah baca dan saya tidak salah menulis. MENGGARUK.
Kenapa kita menggaruk? Karena gatal.
Menggaruk dan gatal adalah dua hal yg sama2 dapat membuat kita tidak nyaman. Bayangkan kalo anda menggaruk tanpa ada rasa gatal, tentu sakit (tidak nyaman) rasanya, bayangkan pula kalo anda gatal tapi tidak sempat menggaruknya, tentu lain lagi rasa sakit (tidak nyaman) nya. Jadi menggaruk dan gatal sesungguhnya dua hal yg sama2 dapat membuat kita tidak nyaman. Coba kalo dikombinasikan, maksudnya melakukan aktivitas menggaruk saat ada rasa gatal. Nikmatkan? Bahkan semacam mendapatkan pemecahan (solusi). Ini yang dimaksud dengan: menghilangan rasa ketidak-nyamanan (gatal) melalui ketidak-nyamanan lain (menggaruk). Memecahkan masalah melalui masalah.
Waktu saya masih muda (He… skrg da Tua x…) Saya teringat kata2 dari Pak Ustadz. Perlu qt analisis dan pikirkan: “SETIAP ORANG MEMPUNYAI MASALAH. ORANG YANG TIDAK MEMPUNYAI MASALAH, DIA BERMASALAH, MASALAHNYA YAITU DIA TIDAK MEMPUNYAI MASALAH ”

Tidak ada komentar: