Hikmah

Sabtu, 20 November 2010

CINTA DAN MOTIVASI

Cinta dan motivasi jelas memiliki hubungan yang erat. Cinta adalah motivasi yang paling kuat. Cinta adalah penggerak hati, pikiran, dan tindakan. Seseorang akan merasa tergerak hatinya saat sesuatu yang dicintainya disebutkan. Cinta menggerakan pecinta untuk mencari yang dicintainya.
Objek cinta itu begitu banyak. Mereka adalah ujian bagi kita semua. Cinta terhadap lawan jenis, cinta terhadap keluarga, cinta terhadap harta benda, cinta terhadap tanah air, dan cinta terhadap hal-hal lainnya.
Namun tahukah bagi Anda, bahwa cinta itu adalah tawanan?
Cinta Itu Adalah Tawanan.
Apa yang dimaksud bahwa cinta itu adalah tawanan? Siapa yang ditawan? Cinta menawan hati. Sebab hati akan tunduk demi mengejar apa yang dicintainya. Banyak sekali orang yang rela melakukan apa pun demi yang dicintainya. “Gunung kan kudaki, lautan akan kusebrangi.” begitu kata syair yang menggambarkan bagaimana hati tertawan oleh cintanya kepada kepada seorang gadis pujaan. Lihatlah… banyak orang yang melakukan segala cara untuk mendapatkan harta dan jabatan. Yang haram dihalalkan, apa pun dilakukan demua cintanya kepada harta dan jabatan.

Minggu, 07 November 2010

Korban Tewas Merapi di RS Sardjito 97 Orang

Siang ini (8/10.13:48), korban tewas akibat letusan Gunung Merapi di RS Sardjito, Jl Kesehatan, Sleman, bertambah 3 menjadi 97 orang. Tiga orang ini sempat dirawat di Instalasi Ruang Darurat RS Sardjito, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
Ketiga nama jenazah yang baru saja tiba di kamar forensik yaitu Gimin (52) warga asal Candibinangun, Sugira (45) dan Ngatinem (50) warga Cangkringan, semuanya Kabupaten Sleman. Tidak seperti korban lainnya, ketiga korban Merapi ini tidak menderita luka bakar akibat wedhus gembel.
Ditambah dengan 6 jenazah yang diterima pagi tadi, RS yang terletak di kompleks kampus UGM ini total menerima 9 jenazah. Menurut Humas RS Sardjito, Trisno Heru Nugroho, 9 jenazah ini akan dimakamkan secara massal jika sampai besok tidak ada keluarga yang mengaku kehilangan anggotanya. Sebab, kalau harus menunggu sampai ada keluarga yang melaporkan, maka kasihan jenazah itu.
"Sudah saya laporkan ke Asisten Sekretaris Daerah II Sleman, memang semuanya (korban Merapi) akan dimakamkan di TPU yang sama seperti TPU kemarin (TPU Dusun Beran, Desa Margodadi, Seyegan, Sleman, DIY). Kecuali kalau jenazah ini diambil keluarganya," ujar Trisno di depan kamar forensik.
Pemakaman massal itu kemungkinan tidak akan dilakukan hari ini. "Rencananya besok kita makamkan, tapi jamnya belum tahu pukul berapa," katanya.
Trisno juga mengatakan, korban luka yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di RS Sardjito berjumlah 103 orang. Dengan perincian 29 orang mengalami lukan bakar dan 74 sisanya non luka bakar.
Suasana di depan kamar forensi RS Sardjito sendiri saat ini tidak seramai hari-hari sebelumnya. Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang bertugas juga hanya terlihat 3 sampai 4 orang saja.
79 Dari 88 jenazah yang masuk ke RS Sardjito sejak Jumat (5/11) telah dimakamkan secara massal tadi malam. Sedangkan 9 sisanya telah diambil keluarganya untuk dimakamkan sendiri.
Sumber: Detik News.