Masalah Itu Sementara
Oleh: Mario Teguh.
Ia hanya menjadi permanen bagi orang yang menganggapnya permanen.
Paku yang memantek seseorang ke papan gosok di mana dia berada sekarang adalah perasaan bahwa masalah-masalahnya saat ini adalah permanen, sedangkan keberhasilan dan kebahagiaannya hanyalah sementara.
Kita tidak mungkin membebaskan diri dari masalah,
karena masalah adalah penghormatan kepada kita.
Tuhan Yang Maha Perkasa menjamin bahwa tidak ada orang yang akan dimasukkan ke dalam masalah yang tidak bisa diatasinya. Sehingga, masalah apa pun yang kita masuki, adalah masalah yang telah ditetapkan berada di bawah kemampuan kita.
Tetapi, masalah sekecil apa pun, akan menjadi penghambat kemajuan dan bahkan menjadi pengerdil masa depan, bagi orang yang memilih untuk tidak menghormati dirinya sendiri, dan tidak mempercayai jaminan Tuhan.
Ambillah seburuk-buruknya keadaan, kemudian taruhlah pribadi dengan hati yang bening, pikiran yang bersih, dan perilaku yang indah – kedalam masalah itu. Dan Anda akan segera melihat keadaan yang tadinya dikeluhkan orang itu – menjadi keadaan yang memuliakan banyak orang.
Ambillah sebaik-baiknya keadaan, kemudian taruhlah pribadi dengan hati yang pengeluh, pikiran yang tidak malu diperhatikan Tuhan, dan perilaku yang penuh ketidak-jujuran. Dan Anda akan segera melihat keadaan yang tadinya didiamkan orang banyak – menjadi keadaan yang sudah disentuh ujung api neraka.
Sahabat saya yang baik hatinya,
Bukan kurangnya kemampuan yang melemahkan kehidupan,
tetapi tidak cukupnya kesungguhan untuk menggunakan kemampuan yang ada.
Bukan tidak adanya modal yang menghalangi pengembangan kehidupan, tetapi kurangnya penghormatan kepada diri sendiri sebagai modal utama pembaru kehidupan.
Pribadi yang lemah, dipermak oleh lingkungan.
Pribadi yang kuat, merancang lingkungan.
Bukan lingkungannya, pribadinya!
Bukan orang lain, Anda!
Semua masalah Anda itu sementara, jiwa Anda yang mulia itulah yang akan hidup permanen, yang berhak merajai kehidupan dunia dan kehidupan sesudah ini.
Anda adalah jiwa kecintaan Tuhan.
Anda sadari atau tidak, Anda kecintaan Tuhan.
Maka bersikaplah, berpikirlah, dan berlakulah yang pantas bagi jiwa yang dicintai Tuhan.
Anda adalah jiwa yang sangat dicintai Tuhan.